NGANJUK 30/06 - Dalam rangka Hari Bhayangkara ke-74 Polres Nganjuk mengadakan penilaian Ponpes Tangguh di Kabupaten Nganjuk. Dalam penilaiannya Polres Nganjuk mengadakan kunjungan ke Ponpes Millenium Alfiena, Kec.Lengkong yang merupakan pondok binaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia , 27/06.. Hadir dalam kunjungan itu antara lain AKP Harianto,SH,MSi (Kapolsek Lengkong), Kapt.Inf.M.Nuril Anwar
Kediri- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sowan ke Pondok Pesantrean Al-Falah Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Sabtu (6/8/2022). Di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Mojo, Kapolri, Kapolda Jawa Timur, Kapolres di Kediri Raya dan rombongan disambut para kiai dan masyayikh serta ribuan santri.
KangMarhaen berharap, dengan kondisi yang sangat baik tersebut, pondok-pondok pesantren melahirkan generasi yang unggul. "Negara dan Pemerintah Daerah Nganjuk memerlukan sumberdaya manusia terbaik. Untuk itu, kami berharap para santri, mubaligh-mubalighoh terus mencari dan menambah ilmu, karena pemerintah membutuhkan sumberdaya manusia yang
NGANJUK PING - Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-77, Kodim 0810/Nganjuk bekerja sama dengan Ponpes Hamalatul Quran Al Ijabah Sukomoro melaksanakan kegiatan bakti sosial (baksos) berupa pembagian sembako kepada anak yatim piatu dan masyarakat yang kurang mampu.. Kegiatan baksos ini dilaksanakan di Kodim 0810/Nganjuk di wilayah Kabupaten Nganjuk pada Kamis (4/8/2022) dengan
Namun motivasi tersebut, bukan ditujukan untuk sebuah misi melawan secara represif menggunakan kekerasan fisik terhadap ketetapan hukum yang telah ditegakkan oleh aparat berwajib, atas kasus hukum yang menimpa anak pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, Moch Subchi Al Tsani (MSAT) alias Mas Bechi.. Karena momen yang direkam dalam video tersebut, terjadi di teras utama ponpes, pada
PondokPesantren Sunan Kalijaga Nganjuk merupakan salah satu peserta OPOP di tahun 2019. Dalam video ini divisualisasikan apa saja yang menjadi kegiatan ekonomi di Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Nganjuk. BELANJA DI OPOP MART . Kopi BIKLA. Rp 40.000,00. Teh Celup Daun Kelor. Rp 20.000,00. Coffee Plus Habbat. Rp 60.000,00. Sari Kurma Angkak
. Pondok Pesantren Miftahul Ulum merupakan salah satu pondok pesantren yang ada di Kabupaten Nganjuk. Adapun belajar mengajar di ponpes ini menggunakan kurikulum yang berlaku di tambah dengan ilmu agama. Ada juga kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sekolah untuk santri seperti karate, basket, futsal, grup belajar dan Pesantren Miftahul Ulum memiliki staf pengajar uztad/uztazah serta guru yang kompeten pada bidang pelajarannya masing-masing sehingga berkualitas dan menjadi salah satu pesantren terbaik di Kabupaten Nganjuk. Tersedia juga berbagai fasilitas seperti ruang kelas yang nyaman, asrama yang nyaman, laboratorium praktikum, perpustakaan, lapangan olahraga, kantin, masjid dan kunjungi ponpes terdekat ini untuk info pendaftaran, biaya pendaftaran, info biaya SPP, info kurikulum, info pesantren di Kabupaten Nganjuk, nomor NPSN dan lainnya. Anda juga bisa menghubungi kontak atau mengakses website sekolah jika tersedia. Belum ada gambar galeri. Dimana alamat Pondok Pesantren Miftahul Ulum Nganjuk? Pondok Pesantren Miftahul Ulum Nganjuk beralamat di Ngaglik Cerme, Pace, Mangundikaran, Mangun Dikaran, Kec. Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur 64419, Indonesia. Berapa kontak nomor telepon Pondok Pesantren Miftahul Ulum Nganjuk? Pondok Pesantren Miftahul Ulum Nganjuk dapat dihubungi melalui kontak nomor telepon 0358 324087 Berapa kode pos Pondok Pesantren Miftahul Ulum Nganjuk? Kode pos dari Pondok Pesantren Miftahul Ulum Nganjuk adalah 64419
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID ApJYcVB-5B7MB7zziL0n6xkBtw9_DFSxzaXYBXBroJgp_nGizJaNfw==
Pondok Pesantren Sunan Kalijaga merupakan salah satu pondok pesantren yang ada di Kabupaten Nganjuk. Adapun belajar mengajar di ponpes ini menggunakan kurikulum yang berlaku di tambah dengan ilmu agama. Ada juga kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sekolah untuk santri seperti karate, basket, futsal, grup belajar dan Pesantren Sunan Kalijaga memiliki staf pengajar uztad/uztazah serta guru yang kompeten pada bidang pelajarannya masing-masing sehingga berkualitas dan menjadi salah satu pesantren terbaik di Kabupaten Nganjuk. Tersedia juga berbagai fasilitas seperti ruang kelas yang nyaman, asrama yang nyaman, laboratorium praktikum, perpustakaan, lapangan olahraga, kantin, masjid dan kunjungi ponpes terdekat ini untuk info pendaftaran, biaya pendaftaran, info biaya SPP, info kurikulum, info pesantren di Kabupaten Nganjuk, nomor NPSN dan lainnya. Anda juga bisa menghubungi kontak atau mengakses website sekolah jika tersedia. Belum ada gambar galeri. Dimana alamat Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Nganjuk? Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Nganjuk beralamat di Pakuncen, Kec. Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur 64391, Indonesia. Berapa kontak nomor telepon Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Nganjuk? Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Nganjuk dapat dihubungi melalui kontak nomor telepon 0358 552145 Berapa kode pos Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Nganjuk? Kode pos dari Pondok Pesantren Sunan Kalijaga Nganjuk adalah 64391
KH. Zainuddin merupakan pengasuh Pondok Pesantren Mojosari, Loceret, Nganjuk, Jawa Timur generasi ke 7. Pondok Pesantren Mojosari didirikan pada tahun 1720 M oleh Kyai Ali Imron, BendunganKetika menjadi santri di pesantren Langitan, Tuban, Kiai Zainuddin yang asal Padangan, Bojonegoro diambil menantu oleh pengasuh pondok tersebut, dan diminta untuk meneruskan kepemimpinan Pondok Mojosari. Di bawah kepemimpinannya, Ponpes Mojosari mencapai Zainuddin adalah sosok Kyai yang istiqomah, diakui kewaliannya dan sangat peduli dengan lingkungan, ini dibuktikan dengan banyaknya hewan piaraan dirumahnya, spt sapi, kuda, kambing, bebek, ayam dan lainnya. Seakan-akan rumahnya mirip kebun di kenal sebagai Waliyullah, kegiatan KH Zainuddin sehari-hari tak jauh berbeda dengan petani pada umumnya, tapi ia terkenal sangat disiplin dan istiqamah. Jam setelah selesai mengajar dimalam hari, sang kiai istirahat hingga jam lalu shalat tahajjud, membaca Al Qur’an atau melakukan ibadah-ibadah lain yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah hingga menjelang adakalanya, sembil menanti subuh, dia berputar-putar mengelilingi pekarangan yang banyak ditumbuhi pohon buah-buahan, dikumpulkannya buah sawo, jambu dan buah-buahan lainnya yang berjatuhan untuk makanan ternak. Setelah itu barulah dia membangunkan para santri di pondok dengan menyebut nama mereka satu per satu. Begitu banyak nama santri yang beliau musim dingin tiba, biasanya santri agak sulit bangun pagi, untuk mengatasinya KH. Zainuddin tidak pernah kehabisan taktik. Beliau keliling membawa wadah air dan selembar serbet kain lap. Serbet yang sudah dibasahi itu kemudian ditempelkan atau diteteskan airnya ketubuh siapa saja yang belum bangun, tak peduli santri atau tamu yang kebetulan sowan ke yang terkejut merasakan tetesan air itu mulai bergerak bangun, namun lucunya Kyai Zainuddin malah dengan sigapnya bersembunyi dibalik pintu tak ubahnya seperti anak kecil yang sedang bermain petak umpet. Hal ini terus dilakukan sampai santri benar-benar santri yang masih juga membandel, padahal sudah berulang kali tetesan air mengenai tubuhnya maka Kyai Zainuddin meneteskan minyak tanah dari sumbu lampu kaleng. Si santripun bisa jengkel dan bangun sampil berteriak “wo nakal !!! mbeling tenan, nganggo lengo gas” wah nakal, keterlaluan banget, pakai minyak tanah. Dan santri itupun hanya bisa tersipu malu ketika mengetahui pelakunya adalah kiainya sendiri. Kyai Zainuddin memang memiliki selera humor tinggi sehingga santri-santri sangat akrab dengan shalat Subuh, Kegiatan Kyai Zainuddin dilanjutkan dengan pengajian, dari kitab yang kecil maupun besar. Sekitar jam diambilnya sapu lidi, dan dengan sigap ia membersihkan halaman rumah sampai ke kandang kuda, sapi, kambing dan ayam. Kalau perlu, dia juga turut memberi makan binatang-binatang ternak piaraannya, kiai Zainuddin termasuk penyayang binatang dan rajin menjaga kebersihan memenuhi kebutuhan hidup, Kiai Zainuddin bekerja keras, mengayun cangkul, menanam singkong, jagung atau pisang. Dan untuk keperluan kesehatan, dia juga membuat apotek hidup dihalaman suatu hari, KH. Hasyim Asy’ari banyak mendapatkan laporan dari masyarakat, tentang pertunjukan di pondok Mojosari yang dianggap tabu di kalangan “NU”. Setelah melakukan rapat dengan sejumlah Kyai, akhirnya KH. Hasyim Asy’ari memutuskan akan mengirim surat pribadi yang berisi peringatan kepada KH. Zainuddin, Mojosari, supaya melarang santri-santrinya menyelenggarakan acara-acara yang berbau surat itu akan dikirim, malam harinya kiai Hasyim bermimpi berjama’ah dengan banyak alim ulama di sebuah masjid. Dan yang mengherankan adalah dengan jelas dia melihat bahwa yang menjadi imamnya adalah KH Zainuddin Mojosari, sedangkan KH. Hasyim sendiri berada di shof agak belakang. maka dia mengurungkan niatnya mengirimkan surat tersebut karena segan dan sangat menghargai kiai yang lain, demikian tingginya mata batin kiai Zainuddin, sehingga dia dapat mengetahui muridnya bakal menjadi ulama besar, itu terjadi pada diri Jazuli, anak Muhammad Utsman, seorang naib dari Desa Ploso, Jazuli sudah berada di Batavia untuk masuk Stovia, sekolah kedokteran tempo dulu. Ketika Kiai Zainuddin mengetahui hal itu, ia segera menemui ayah Jazuli dan minta agar Jazuli ditarik pulang. “Dia tidak cocok sekolah disana,” ujarnya yang menyuruh adalah seorang kiai besar, Naib Utsman tidak berani menolak, dikirimnya surat ke Batavia dengan pesan agar Jazuli segera pulang atas saran Kiai Zainuddin. Jazuli sendiri ketika menerima surat itu dapat memahami keputusan tersebut dengan legawa besar hati, meski ia telah bermukim disana selama beberapa memang demikian, Jazuli Utsman akhirnya dikenal sebagai ulama, pemimpin Pondok Pesantren Ploso, waktu Kyai Zainuddin mengatakan kepada Jazuli “Cepat datang ke mojosari”, sebab kala itu jazuli tinggal di luar pondok karena kemampuan finansialnya tidak mengizinkan tinggal di pondok. “saya tidak punya uang, kiai” jawab Jazuli polos. “Sudahlah, nanti kamu akan menjadi blawong” kata pak tidak mengerti apa arti blawong, makanya dia diam saja. Yang terpikir di benaknya adalah posisinya yang serba sulit. Kalau masuk ke pondok, kiriman uang dari rumah tidak cukup, tapi kalau tetap di luar pondok, berarti tidak taat pada gurunya. Oleh karena itu, predikat blawong hanya melintas sekilas di benaknya. Ia tahu bahwa kiai sering memanggil para santri dengan nama julukan daripada nama sebenarnya. Dan julukan itu dibuat sang kiai sesukanya sendiri. Namun hal itu bukan di anggap kelakar, karena di yakini dapat menembus hal-hal yang bersifat batiniah, termasuk masa depan permintaan Kiai Zainuddin agar Jazuli pindah ke pondok, bukan basa-basi. Sampai tiga kali hal itu di kemukakan, sehingga akhirnya Jazuli tinggal di pondok menanti perintah gurunya. Ia di tempatkan disebuah kamar bersama tiga santri lainnya yang merupakan murid-murid kesayangannya. Kelak, mereka ini menjadi kiai yang sukses di kiai Jazuli Utsman sangat terkenal, dan jauh-jauh hari telah di ketahui oleh Kiai Zainuddin bahwa ia bakal menjadi seorang ulama besar, dengan menjulukinya blawong, ternyata blawong adalah nama panggilan seekor burung perkutut mahal yang bunyinya sangat indah dan merdu di kerajaan Majapahit, sehingga semua orang menyimak kicaunya. Ketenaran Kiai Zainuddin menjadi daya tarik masyarakat awam untuk datang ke pesantrennya. Mereka berdatangan dari berbagai penjuru, minta doa dan berkah serta keselamatan.🤲✨💫
Pondok Pesantren Darun Najah merupakan salah satu pondok pesantren yang ada di Kabupaten Nganjuk. Adapun belajar mengajar di ponpes ini menggunakan kurikulum yang berlaku di tambah dengan ilmu agama. Ada juga kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sekolah untuk santri seperti karate, basket, futsal, grup belajar dan Pesantren Darun Najah memiliki staf pengajar uztad/uztazah serta guru yang kompeten pada bidang pelajarannya masing-masing sehingga berkualitas dan menjadi salah satu pesantren terbaik di Kabupaten Nganjuk. Tersedia juga berbagai fasilitas seperti ruang kelas yang nyaman, asrama yang nyaman, laboratorium praktikum, perpustakaan, lapangan olahraga, kantin, masjid dan kunjungi ponpes terdekat ini untuk info pendaftaran, biaya pendaftaran, info biaya SPP, info kurikulum, info pesantren di Kabupaten Nganjuk, nomor NPSN dan lainnya. Anda juga bisa menghubungi kontak atau mengakses website sekolah jika tersedia. Belum ada gambar galeri. Dimana alamat Pondok Pesantren Darun Najah Nganjuk? Pondok Pesantren Darun Najah Nganjuk beralamat di Kebonagung, Sawahan, Hutan, Bareng, Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur 64475, Indonesia. Berapa kontak nomor telepon Pondok Pesantren Darun Najah Nganjuk? Pondok Pesantren Darun Najah Nganjuk dapat dihubungi melalui kontak nomor telepon 0358 325743 Berapa kode pos Pondok Pesantren Darun Najah Nganjuk? Kode pos dari Pondok Pesantren Darun Najah Nganjuk adalah 64475
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 20zP76fCxyutM8Tu-0AsE2pNtWn1_HRGlC7zx3k4ZT9cRI2jqC5rzQ==
pondok pesantren di nganjuk